Helat Konser, Geolog Andang Bachtiar Rilis “Melembutkan Batu”

Geolog senior Andang Bachtiar mencoba cara baru memasyarakatkan geologi. Setelah aktif menjadi praktisi eksplorasi, pengurus organisasi kebumian, pengajar, dan pejabat pemerintah, Andang kini memanfaatkan medium seni musik untuk berbagi keindahan dari cabang ilmu kebumian yang jadi spesialisasinya.

Tepat pada 2 April 2021, pria kelahiran Malang tersebut resmi melepas karya terbarunya berjudul Melembutkan Batu dengan nama panggung Andang Bachtiar dan Penyelaras pada konser peluncuran daring berdurasi 3,5 jam. Album musik ini sudah bisa didengarkan mulai 19 Maret 2021 di berbagai digital streaming platforms seperti Spotify, iTunes, Apple Music, YouTube, Tik Tok, Resso, dan Deezer.

Melembutkan Batu bercerita tentang manfaat geologi bagi manusia, serta filsafat hidup yang Andang serap dari perjalanan hidup dan kehidupan geologinya. Ia menyebutnya sebagai album musik “geopuisilosofi”. Istilah ini dianggap Andang mewakili cerita dalam lagu-lagu ciptaannya yang berbicara tentang geologi dalam bahasa puisi yang berujung di filosofi. 

Mengabdikan hidup puluhan tahun sebagai geolog, Andang kerap menulis puisi untuk berekspresi atas segala hal yang ditemuinya. Mulai dari "kisah cinta" tufa dan lava di perut gunung api, sampai kesedihan mendalam karena satu persatu orang-orang di sekitar kita pergi berlalu.

“Catatan harianku sering berima, orang-orang menyebutnya puisi. Analisa geologiku sering menukik ke jiwa, orang-orang menyebutnya filosofi. Kusebar pemikiran, kudapatkan pemahaman, lewat diskusi, ceramah dan kuliah-kuliah; di situ suaraku sering bernada; orang-orang menyebutnya lagu,” cerita Andang.

Tumpukan puisi Andang digubahnya bersama Penyelaras, empat orang musisi dari Malang dan istrinya, menjadi 16 lagu berbagai rasa: dari balada-blues sampai rock progresif, dari Sunda hingga Sisilia. Penyelaras sendiri adalah Charles Djalu, Endri Wejoe, Andhika R. N., Redy Prasetyo, dan Retno Pamedarsih.

Selain para rekan bermusik, Melembutkan Batu juga dibantu seniman visual Qori Hafiz yang artwork pada sampul album dan visual konsernya memadukan unsur geologi, puisi, musik, dan filosofi. Proses mixing dan mastering album dilakukan oleh Andhika di Pondok Musik Studio dan Harmonium Studio, Malang. 

“Proses interpretasi musik Geopuisilosofi harus masuk ke pemikiran, perasaan, dan pengalaman Bapak [Andang] dulu, supaya bisa total mengangkat pesan dan emosinya. Album ini secara musik memperkaya sudut pandangku karena enggak boleh terikat aturan genre supaya ‘kena’,” kata Andika, pengarah musik album ini.

Dalam konser peluncuran, Andang Bachtiar dan Penyelaras membawakan secara langsung enam lagu dari album: “Belajar dari Batu”, “Lingkaran”, “Kadang-Kadang Lupa”, “Vulkanologi  Rindu”, “Wajah-Wajah, Ruang Kesadaran, dan Siklus Batuan”, dan “Deklarasi”. Selain membawakan lagu-lagunya, Andang berinteraksi langsung via internet mengundang beberapa kawan baiknya. Beberapa di antaranya adalah Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Dr. Burhanudin Nur, Penyanyi Trie “Iik” Utami, Budayawan Sudjiwo Tejo, Duta Besar Venezuela Imam Edi Mulyono, dan Atase Pendidikan KBRI Paris Prof. Warsito. Seluruh rangkaian acara masih bisa disaksikan secara lengkap di kanal YouTube Andang Bachtiar dan Penyelaras.